bantuan allah untuk palestina

Melansirdari berbagai sumber, adapun lantunan doa yang dapat kita kirimkan untuk saudara-saudara kita di Palestina sebagai berikut. Bismillaahirrahmaanirrahiim Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Alhuumma sholli wa sallim alaa Rasulillah wa alaa aalihi wa shobihi wa man tabiahu biihsaani ilaa yaumiddiini SesungguhnyaAllah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa. (QS. Al Hajj: 40). Tak perlu menjadi seorang muslim untuk membantu palestina, cukup dengan menjadi manusia. Ya Rabb, kuatkan Palestina. Untukmemperjuangkan kedamaian dan kemerdekaan Palestina, sebagai sesama umat manusia, kita dapat melantunkan doa untuk Palestina. Pembacaan doa ini untuk meminta pertolongan Allah SWT untuk menciptakan situasi yang damai terutama di Palestina. Doa untuk Palestina yang Aman dan Damai. Baca Juga: Berunding dengan Kepala Negara Lain, Jokowi Ajak Disisi lain, bantuan untuk obat-obatan, kursi roda dan santunan pasien langsung disalurkan kepada korban agresi Israel di RS As-Shifa Gaza, Selasa (18/5). Djazuli menyebut, pada pemberian bantuan tahap pertama, BSMI menyerahkan 2.500 dolar AS atau Rp 35,9 juta untuk pengadaan obat-obatan dan kursi roda bagi korban agresi Israel. Alhamdulillah, kali ini, kita menyerahkan donasi sumbangan atau infak dari warga Kota Padang untuk Palestina sebesar Rp100 juta. Kita berharap insya Allah semoga bantuan ini diridhoi Allah SWT dan menjadi ladang amal bagi kita semua. Mudah-mudahan dapat diterima dan bermanfaat bagi saudara-saudara kita di Palestina," ucap Hendri. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. JAKARTA— Serangan brutal Israel terhadap Palestina akhir-akhir ini membuat warga dunia terutama umat Islam Indonesia membuat sakit hati. Pendakwah Ustadz Fauzan Kamil Lc MA mengatakan, merasakan sakit hati atas penderitaan yang diderita saudara Muslim disunahkan. عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رضي الله عنهما- قال قال رسول الله ﷺ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى "Dari Nu’man bin Basyir RA, Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas turut merasakan sakitnya.” HR Bukhari no 6011 dan Muslim no 2586. Ustadz Fauzan Kamil Alumni Universitas Islam Madinah Arab Saudi mengutuk keras serangan Israel di saat kaum muslimin merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1442 H. Serangan ini membuat umat Islam di dunia telukai. "Serangan terhadap sodara kita umat Islam nerupakan kekeji yang melukai umat Islam," katanya. Serangan Israel akhir-akhir ini tanpa menghiraukan kecaman internasional atas pelanggaran HAM di Palestina. Israel menghancurkan pemukiman Umat Islam rakyat sipil Palestina di Gaza tanpa ampun. "Setelah sebelumnnya mereka menembaki Umat Islam yang sedang menjalankan itikaf di Masjid Al Aqsha di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini lagi-lagi menyakitkan hati umat Islam bukan hanya di Palestina tapi diseluruh penjuru dunia," katanya. Ustadz Fauzan mengatakan, ada kisah yang menarik yang disampaikan warga Palestina, saat Ustadz Fauzan yang juga pemilik Biro Travel perjalanalan Haji, Umroh dan ziarah Masjid Al Aqsa menawarkan bantuk ke teman-temannya di Palestina. Ustadz Fauzan mengaku banyak sahabat di Palestina yang saat ini sedang menderita. "Ketika mendengar berita Yahudi Israel kembali menyerang Palestina baik di Al Quds Yerusalem maupun di Gaza, sebagai sesama saudara Muslim langsung menghubungi mereka menanyakan perkembangan situasi dan kondisi di Palestina," katanya. Ustadz Fauzan juga menawarkan jika memungkinkan untuk mengirimkan bantuan donasi semampunya dari sahabat sahabat di Indonesia. Namun jawaban yang disampaikan temannya itu sangat menyentuh hati seperti percakapan yang diperlihatkan di aplikasi Whatsapp. "Bahwa yang paling mereka butuhkan saat ini adalah bantuan doa. "Kami tidak butuh uang saat ini, yang paling kami butuhkan adalah doa dari saudara saudara seluruh kaum Muslimin dimana saja," kata Ustadz Fauzan menyampaikan hasil percakapan dengan temannya bernama Mahmod. Permintaan ini kata Fauzan langsung di sebarkan melalui grup-group WA, media sosial ataupun langsung ke sahabat-sahabat dan Umat Islam di Indonesia. Terutama saat sore Jumat, akhir pekan lalu. Ustadz Fauzan mengatakan, seperti yang dipesankan Rasulullah SAW يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ "Pada hari Jumat terdapat dua belas jam pada siang hari, di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah dia di akhir waktu setelah Ashar.” HR Abu Dawud. Namun demikian kata Ustadz Fauzan, bukan berati tidak diperbolehkan mengirimkan bantuan donasi ke Palestina. Bagi Umat Islam yang ingin membantu dengan harta tentu juga sangat dibutuhkan mereka selain doa Untuk itu, Ustadz Fauzan mengimbau berikan bantu melalui lembaga-lembaga amal yang amanah dan telah diketahui jelas track recordnya dalam menyalurkan infak, sedekah kepada kaum Muslimin di Palestina. "Karena Umat Islam itu satu tubuh, jika salah satunya sakit, bagian lain nya pun ikut merasakan sakit," katanya. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini NEW YORK - Dana bantuan internasional yang selama ini sangat krusial untuk warga Palestina dilaporkan berada di titik kritis. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA telah memperingatkan, janji keuangan yang mereka terima selama konferensi donor yang diadakan di New York pada Jumat 9/6/2023 tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keuangan badan tersebut dari bulan September dan untuk seterusnya. Badan itu mengatakan, negara-negara donor awalnya telah berkomitmen akan menyumbangkan senilai 812,3 juta dolar AS. Namun, kenyataannya, jumlah yang terkumpul hanya 107 juta dolar AS dari pengumpulan kontribusi terbaru. Jumlah itu, jauh di bawah 300 juta dolar AS yang dibutuhkan untuk terus membantu jutaan orang warga di wilayah Palestina yang diduduki Israel dan kamp-kamp pengungsi di negara-negara tetangga. Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan, meskipun badan tersebut berterima kasih atas sumbangan tersebut, jumlah tersebut masih di bawah dana yang dibutuhkan. Masih banyak dana yang dibutuhkan untuk mempertahankan lebih dari 700 sekolah UNRWA dan 140 klinik untuk terus bisa dibuka pada bulan September dan seterusnya. "Kami akan terus bekerja tanpa lelah dengan para mitra kami, termasuk negara-negara tuan rumah, pendukung utama para pengungsi, untuk menggalang dana yang dibutuhkan," ujarnya, seperti dilansir Middle East Monitor, kemarin. "Sepuluh tahun kekurangan dana kronis telah sangat berdampak pada kualitas beberapa layanan UNRWA yang saat ini diterjemahkan ke dalam ruang kelas yang lebih besar, peningkatan ketergantungan pada pekerja harian termasuk untuk layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, menipisnya aset, dan ketidakmampuan untuk memperluas program bantuan tunai," kata UNRWA. UNRWA didirikan pada tahun 1949 dengan mandat PBB untuk melayani para pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem. Badan itu membantu dengan memberi dukungan kepada sekitar 5,9 juta warga pengungsi Palestina. Selama bertahun-tahun, Israel telah melakukan lobi keras kepada negara pendonor agar UNRWA ditutup. Itu karena UNRWA merupakan satu-satunya badan PBB yang memiliki mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar para pengungsi warga Palestina. Jika badan tersebut tidak ada lagi, menurut Israel, masalah pengungsi seharusnya tidak ada lagi. Dan bagi Israel, yang penting, hak yang sah bagi para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka tidak diperlukan lagi. Israel telah menolak hak warga pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka sejak akhir tahun 1940-an. Padahal, keanggotaan Israel di PBB selama ini dibuat dengan syarat para pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali ke rumah dan tanah mereka. UNRWA hampir sepenuhnya bergantung pada sumbangan sukarela dari negara-negara anggota PBB. Lembaga itu sangat rentan terhadap kelompok-kelompok lobi pro Israel yang berpengaruh di berbagai ibu kota negara. Badan itu juga menghadapi kesulitan keuangan yang parah ketika Presiden AS Donald Trump berkuasa karena pemerintahannya menghentikan sumbangan sama sekali pada tahun 2018. Meskipun beberapa dari dana tersebut kemudian dikembalikan, nilainya gagal mengisi kesenjangan pendanaan yang telah besar. Uni Emirat Arab UEA kemudian secara tajam mengurangi pendanaannya untuk badan tersebut pada 2020. Juru Bicara UNRWA Sami Mshasha mengatakan, UEA menyumbangkan 51,8 juta dolar AS kepada UNRWA pada 2018 dan sekali lagi pada tahun 2019. Namun, pada 2020 UEA, UEA hanya memberikan 1 juta dolar AS kepada badan tersebut. Hal itu terjadi ketika UEA mulai menormalkan hubungan dengan otoritas pendudukan Israel dengan menandatangani apa yang disebut "Kesepakatan Abraham" pada bulan September tahun yang sama. Tidak hanya UEA, Inggris juga mengurangi lebih dari separuh sumbangan dananya untuk UNRWA. Inggris mengurangi sumbangannya dari 42,5 juta pounds 57,2 juta dolar AS pada tahun 2020 menjadi 20,8 juta pounds 28 juta dolar AS pada tahun 2021. Padahal, Inggris merupakan pendonor terbesar ketiga untuk UNRWA pada tahun 2020. Namun, pemotongan tersebut menempatkannya di tingkat kedua sebagai kontributor. KUATKAN HARAPAN PALESTINA “Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu untuk kaum mujahidin di Palestina” Gaza Kembali Membara, Anak-anak Banyak Menjadi Korban Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Gaza Palestina kembali di bombardir oleh Israel sejak Jum’at 05 Agustus 2022. Israel dengan serangkaian serangan berhasil memborbardir rumah-rumah penduduk dan hanya menyisakan reruntuhan ledakan rudal dari Isarel menggema di sejumlah wilayah. Minggu, 07 Agustus 2022 Kementerian Kesehatan Gaza mengabarkan 45 korban syahid, termasuk 16 anak-anak dan 4 wanita, dan 340 warga sipil terluka dalam serangan udara dari Israel. Kejam! Pemukiman Padat Penduduk Kembali di Bombardir Israel Hingga HancurHingga hari ini Dompet Dhuafa telah menurunkan tim untuk melakukan evakuasi warga dan pendampingan anak-anak untuk bertahan. Ambulans Dompet Dhuafa diturunkan untuk membantu proses evakuasi korban luka-luka di Gaza. Bentuk bantuan untuk Palestina FoodbankDapur siap siaga untuk memenuhi asupan gizi dan nutrisi para penyintas Palestina Fasilitas Air BersihMenyiapkan fasilitas air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat Palestina Logistik dan Shelter KesehatanMenyiapkan Ambulance dan Shelter Kesehatan untuk para korban dan mendistribusikan obat-obatan kebutuhan dasar para korban yang harus mengungsi Mari genggam tangan saudara kita di Palestina dengan donasi terkuatmu! BeraniBerbagi Sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa membentang kebaikan ZISWAF Anda kepada lebih dari 28 juta penerima manfaatMari bersama tumbuhkan ZISWAF untuk berdayakan umat JAKARTA — Sumbangan warga Indonesia untuk membantu warga Palestina setelah digempur selama 11 hari oleh militer Israel terus mengalir. Sejauh ini bantuan tersebut tinggal menunggu dikirimkan ke Palestina. Salah satu pengumpulan dana terkini diumumkan Ustaz Adi Hidayat UAH melalui Ma'had Islam Rafiatul Akhyar MIRA, Senin 24/5. Selama enam hari, MIRA menghimpun donasi senilai Rp 30 miliar. "Dari dana yang terkumpul ini, kami bagikan kepada tiga bagian, tiga klasifikasi utama. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak saat ini di Gaza. Kami dapatkan langsung permohonan bantuan dari Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak pasca agresi," ujarnya dalam konferensi pers penyerahan donasi di kantor Majelis Ulama Indonesia MUI, Senin 24/5. Ustaz Adi menjelaskan, dana yang telah disalurkan ke Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak sebesar 715 ribu dolar AS. Kemudian, dana akan diberikan secara simbolis melalui MUI untuk selanjutnya diteruskan kepada Duta Besar Palestina untuk RI, Zuhair Al-Shun, sejumlah 1 juta dolar AS. Sisanya untuk program jangka panjang. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Bank Syariah Indonesia BSI. "Di antaranya kami akan bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia untuk bisa menampung warga Palestina," ujarnya. Selama digempur militer Israel sejak Senin 10/5 hingga gencatan senjata pada Jumat 21/5, kerusakan infrastruktur di Gaza dilaporkan menimbulkan kerugian material sekitar 250 juta dolar AS. Serangan itu mengakibatkan belasan ribu rumah rusak serta terputusnya aliran listrik dan air bersih. Sepanjang serangan, berbagai lembaga di Indonesia telah juga mengumpukan donasi. Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah Lazizmu, misalnya, hingga akhir pekan lalu telah mengumpulkan dana senilai Rp 10 miliar. Jumlah ini menggenapi dana bantuan yang telah digelontorkan Lazizmu di Tanah Air selama ini. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan kemarin, bangsa Indonesia harus bersatu untuk membela Palestina. "Jangan sampai bangsa ini terpecah gara-gara mereaksi persoalan Palestina karena posisinya sudah jelas, apalagi ada di tujuan nasional," kata Haedar dalam diskusi publik, Senin 24/5. Pengumpulan dana dan penyaluran bantuan juga telah dilakukan Badan Amil Zakat Nasional Baznas, Laziznu-NU Care, Dewan Masjid Indonesia DMI, serta penggalangan dana sporadis lainnya oleh influencer dan gerakan akar rumput. Masyarakat Ekonomi Syariah MES juga menyatakan akan menyalurkan bantuan obat-obatan bagi warga Palestina. Selain pengumpulan dana di Tanah Air, sejauh ini lembaga-lembaga filantropi yang secara reguler melancarkan bantuan di Palestina juga terus bergerak. Di antaranya dari Rumah Zakat, Mer-C, Bulan Sabit Merah Indonesia BSMI, ACT, dan Dompet Dhuafa. Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan, sejak ketegangan kembali terjadi di Palestina, jalur distribusi bantuan ke Palestina mengalami gangguan. "Kami kembali ke cara lama dengan menghubungi relawan di Turki, Yordania, dan Mesir untuk menyalurkan bantuan ke Palestina karena jaringan komunikasi langsung terhambat," ujar Bambang kepada Republika. Sejak 2009, Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan untuk Palestina dalam bentuk food bank, salah satunya merevitalisasi pabrik roti di wilayah Gaza. Bambang khawatir pabrik tersebut terdampak bombardir Israel. Dompet Dhuafa juga masih mengembangkan program lain, seperti pertanian dan peternakan kelinci. Bambang juga mengkhawatirkan perbatasan Rafah, penghubung Gaza melalui Mesir, ikut menjadi target penyerangan. Rafah selama ini menjadi jalur pendistribusian bantuan untuk warga Palestina di Gaza melalui jalur terowongan bawah tanah. Saat ini bantuan mendesak yang sangat dibutuhkan warga Palestina, terutama warga Gaza, adalah instalasi kesehatan dan logistik. Sedangkan, rumah sakit masih dalam tahap pembangunan, baik di Hebron maupun di Rafah perbatasan Mesir. Bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Palestina pada 2018 lalu secara total mencapai Rp 106,2 miliar. Pada awal 2021 ini, pemerintah menjanjikan bantuan senilai Rp 32,1 miliar. Dana itu sedianya tak banyak dibandingkan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf ziswaf Muslim Indonesia yang tahun lalu mencapai sekitar Rp 12 triliun. Mewakili bangsa Palestina, Duta Besar Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Indonesia atas bantuan-bantuan tersebut. "Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk bangsa Indonesia atas seluruh dukungan dan dorongan untuk rakyat Palestina demi mencapai kemerdekaan yang akan datang," kata Zuhair di kantor MUI, kemarin. Hentikan Provokasi Israel Sementara, Palestina meminta Pemerintah AS untuk campur tangan dalam menghentikan provokasi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki. Permintaan itu terkait puluhan pemukim Israel yang memaksa masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur pada Jumat 21/5 untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir. Dalam pernyataan yang dikutip kantor berita resmi Wafa, juru bicara Pemerintah Palestina, Nabil Abu Rudeineh mengatakan, dukungan Israel kepada pemukim ekstremis sama saja dengan mengabaikan upaya Arab dan internasional secara terang-terangan untuk menghentikan agresi Israel. "Pembatasan dan pengepungan Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan penggerebekan berkelanjutan di kompleks Masjid al-Aqsha, dapat menyeret situasi kembali ke eskalasi dan ketegangan," ujar Abu Rudeineh, dilansir Anadolu Agency, Senin 24/5. Abu Rudeineh mengatakan, Israel bertanggung jawab atas keterlibatan AS dan upaya Mesir untuk menstabilkan gencatan senjata dan mempersiapkan rekonstruksi di Jalur Gaza. Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak bulan lalu atas putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah. Situasi semakin memburuk setelah pasukan Israel menggerebek Masjid al-Aqsha dan menyerang jamaah yang sedang shalat Tarawih saat Ramadhan. Ketegangan menyebar ke wilayah Jalur Gaza dan Israel melancarkan serangan udara yang mengugurkan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak dan 39 wanita. Sementara lebih dari lainnya terluka. Otoritas kesehatan di Tepi Barat juga mengonfirmasi, 31 orang gugur di wilayah pendudukan ditembak pasukan Israel dalam aksi mendukung warga Gaza. Dengan demikian, total warga Palestina yang meninggal akibat serangan Israel mencapai 279 orang. Di sisi lain, 12 orang Israel tewas dalam tembakan roket oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas dari Jalur Gaza. Setelah saling menyerang selama 11 hari, Israel dan Palestina sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang dijembatani oleh Mesir pada Jumat 21/5 mulai pukul dini hari waktu setempat. Namun, Israel mengkhianati gencatan senjata dengan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina yang sedang berkumpul di kompleks Masjid al-Aqsha. Hingga Senin 24/5 ini, pihak kepolisian Israel telah menangkap sekitar warga Arab-Israel. Mereka ditangkap dalam dua pekan terakhir, dalam aksi menolak pengusiran di Sheikh Jarrah, penyerangan Masjid al-Aqsha, dan pengeboman Gaza. Tak seperti eskalasi sebelumnya, kali ini warga Arab di wilayah Israel yang direbut dalam Perang 1948 ikut turun ke jalan. Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari mengatakan, AS memang memiliki peran signifikan dalam konflik Israel-Palestina. "Bahkan, Presiden AS saat ini, Joe Biden, pernah menekankan tidak akan pernah ada perdamaian di Timur Tengah. Asalkan, semua negara di kawasan itu mengakui eksistensi Israel," kata Hajriyanto dalam diskusi yang digelar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY dan Lazismu, Senin 24/5. Setidaknya, ada lima platform politik luar negeri AS di Timur Tengah yang cukup menghambat perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina. Seperti ingin mengamankan aksesnya terhadap minyak, proteksi atas eksistensi dan keamanan Israel. Kemudian, pengamanan basis-basis dan pangkalan militer AS di Timur Tengah. Lalu, mempertahankan rezim yang berkuasa di negara-negara Arab dan aliansinya, serta dalih membendung radikalisme dan terorisme. "Itu semacam Pancasilanya politik luar negeri AS di Timteng, sila yang memimpin merupakan kepentingan minyak dan atau proteksi atas Israel," ujar Hajriyanto. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan, AS sementara ini berfokus pada upaya bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina. “Pertama-tama, kami harus menangani situasi kemanusiaan yang sangat parah di Gaza. Kita harus mulai menyatukan negara untuk mendukung rekonstruksi dan pembangunan,” kata Blinken dalam wawancara dengan CNN pada Ahad 23/5. Dia menjelaskan, pemerintah akan melibatkan kembali para pemimpin Palestina dan melanjutkan keterlibatan mendalam dengan Israel untuk memajukan proses perdamaian. Namun, Blinken mengakui, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai titik itu.

bantuan allah untuk palestina